Sabtu, 09 Oktober 2010

BERBAGAI TUMBUHAN OBAT KHASIAT, KANDUNGAN KIMIA DAN KEGUNAANNYA

ALANG – ALANG (Imperata Cylindrica L.)

Tanaman ini temasuk familia Poaceae.

Nama daerah : rih (Batak) alalang(Minangkabau), ioh (Lampung), neleleng laku (Aceh), kieurih (Sunda), alang – alang (Jawa), lalang (Madura), rii(Flores), re(Sumbawa), halalang(Kalimantan), kalepip(Irian).

Deskripsi : Habitus semak, menahun, tinggi 1-1,5 m, batang lunak, bulat, pendek, beruas – ruas pada tiap buku, terdapat rambut, putih keunguan, daun tunggal, lanset, tepi rata, hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, panjang 16-30 cm, benang sari dua, kepala sari putih atau ungu, tangkai putik dua; Buah buni, bulat telur, berbulukuning; Biji bulat, coklat; Akar serabut, putih kotor.

Kandungan kimia : akar mengandung saponin dan tannin, sedangkan daun mengandung polifenol.

Kegunaan : melancarkan air seni, mengobati kencing batu, hipertensi akibat sakit ginjal, radang paru – paru, asma, mimisan, prostate, diare, keputihan.

BAWANG MERAH (Allium cepa L.)

Tanaman ini termasuk familia Liliaceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh semusim di tanah yang banyak mendapat sinar matahari. Dapat dikembangkan melalui umbinya.

Kandungan kimia : flavonglikosida, sulfur.

Kegunaan : mengobati demam pada anak, perut kembung, masuk angina, kerokan, disentri, hipertensi, kutu air, bisul/luka, payudara bengkak/mastitis, melancarkan air seni pada anak diseratai demam.

BAWANG PUTIH (Alivum sativum L.)

Tanaman ini termasuk familia Liliaceae. Tumbuhan ini tumbuh semusim. Dapat dikembangkan melalui umbinya.

Kandungan kimia : minyak astiri, saponon, flovonoida, polifenol, kalium, saltivin, daillysulfide.

Kegunaan : mengobati hipertensi, sakit kepala, flu, disentri, batuk, rejan, dan bronchitis, borok, luka kena benda tajam berkarat, cacingan, nyeri haid, perut kembung, bisul yang baru tumbuh, maag, masuk angina, mengekuarkan serpihan kaca/kayu/duri, asma, gigitan serangga beracun.

BANDOTAN (Ageratum conyzoides)

Tanaman termasuk familia Compositae. Tempat tumbuhnya dai 1 sampai 2100 meter dpl. Tumbuh di sawah – sawah, lading, semak belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul, dan tepi air. Pengembang biakannya dapat dilakukan dengan menyebar biji.

Nama daerah : babandotan(Sunda), bandotan(melayu/Jawa), wedusan(Jawa Tengah).

Diskripsi : Habitus Herba, 1 tahun, tinggi 10 – 120 cm, batang tegak atau terbaring; Daun tunggal, bulat telur, panjang 3-4 cm, lebar 1-2,5 cm, hijau; Bunga majemuk, diketiak daun bentuk malairata, panajang 6-8 cm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkot bentuk lonceng, putih atau ungu; Akar tunggal, putih kotor.

Kandungan kimia : saponin, flavonoida, polifenol, minyak astiri, kumerine, eugenol 5%, dan HCN.

Kegunaan : disentri, mencret, luka (obat luat), penurun panas.

BELIMBING WULUH (Averhoa bilimbi L.)

Belimbing wuluh termasuk familia Oxalidaceae. Tumbuh diketinggian 500-an meter dpl. Berkembang biak lewat biji atau cangkok.

Deskripsi : Habitus pohon, tinggi 5-10 meter; Batang tegak, bercabang, permukaan kasar, banyak benjolan, hijau kotor; Daun majemuk, anak daun 25-45 helai, hijau muda,hijau; Bunga majemuk, pada tonjolan batang dan cabang, menggantung, panjang 5-20 cm, hijau kekuningan; Akar tunggang, coklat kehitaman.

Nama daerah : limeng(Aceh), selemeng(Gayo), asom belimbing(Batak), malimbi asam(Nias), balimbing, blimbing, belimbing wuluh(Jawa), balimbing, calingcing, calingcing wulet(Sunda), Malibi(Haalmahera), blingbing buloh(Bali), celene(Bugis), bhalingbing bulu(Madura), bilimbi(Inggris), cucumber tree(Inggris), kamias(Filipina).

Kandungan kimia : batangnya mengandung soponin, tannin, glucoside, kalsium oksalat, sulfur, asm fomat. Sedangkan daunnya mengandung tyannin, sulfur, asam format, dan perokside.

Kegunaan : mengobati gusi berdarah, jerawat, hipertensi, batuk diabetes, gondokan, rematik, sariawan sakit gigi

BELUNTAS (Plucea indica Less)

Tanaman temasuk familia Asteraceae. Tumbuh pada ketinggian 1000 meter dpl. Perkembangbiakanya dengan stek.

Deskripsi : Habitus perdu, tinggi 1-1,5 meter; Batang berkayu, bulat, tegak bercabang; Daun tunggal, bulat telur, panjang 3,8- 6,4 cm, lebar 4 cm, hijaumuda, hijau; Bunga majemuk, putik benruk jarum,panjang 5 mm,hitam kecoklatan,kepala sari ungu; Akar tunggang, bercabang putih kotor

Nama daerah : beluntas, luntas(Jawa), baluntas(Madura), baruntas(Sunda), lamutasa(Makassar), lenabou(Timor), bunga tanaman pagar(Nias).

Kandungan kimia : alkaloida, flavonoida,, tannin, minyak astari, asam chlorogenik, natrim, kalium, alumunium, kalsium magnesium, fosfor.

Kegunaan : obat demam, bau badan dan bau mulut, pegal linu,keputihan, nyeri pinggang dan pinggul, rematik, sakit perut, nyeri haid, gangguan pencernaan pada anak.

BENGLE (Zingiber casumunar)

Tanaman termasuk familia Zingiberaceae. Tumbuh pada ketinggian 1300 meter dpl. Berkembang biak melalui rimpang yang bertunas.

Deskripsi : Habitus herba, semusim, tegak, tingg9 1-1,5 m; Batang hijau; Daun tunggal, lonjong tipis, ujung runcung, lebar 20-25 cm, hiaju; Bunga panjang 6-10 cm, lebar 4-6 cm, ujung persegi, hijaukemerah – merahan; Akar serabut, putih kotor.

Nama daerah : mungle(Aceh), bengle(Gayo,Jateng), bungle(Batak), Banlai(Minangkabau), kunyit bolai(Melayu), gundre boli(Nias), panglai(Sunnda), pandiang(Madura), banggele(Bali), bangles(Dayak), unil makei(Ambon), bangle(Ternate).

Kegunaan : obat sakit perut, asma, rematik, cacing gelang dan kremi, demam bagi perempuan yang baru melahirkan.

BROTOWALI ( Tinospora crispa miers. Hook. F. & Thems)


Tanaman termasuk familia Menispermaceae. Tumbuh pada ketinggian 100 meter dpl. Perkembangbiakannya dengan stek.

Deskripsi : Habitus semak, memanjat; Batang bulat, berkayu, permukaan benjol – benjol, bercabang, hijau; Daun tunggal, bentuk jantung, ujung runcing, panjang 7-12 cm, lebar 7-11 cm, bertangkai hijau; Bunga majemuk, bentuk tandan, terletak pada batang, kelopak tiga, bulat telur, kecil, mahkota enam, tangkai hijau muda, kepala dari kuning, hijau muda; Akar tunggang, putih kotor.

Nama daerah : bratawali(Melayu), andawali(Sunda), brotowali(Jateng), antawali(Bali).

Kandungan kimia : alkaloida, tannin, flavonoida, zat pahit pkroretin, alkaloid berberina.

Kegunaan : obat luka, koreng, gatal – gatal, penambah nafsu makan, demam, hepatitis, diabetes, rematik.
Selengkapnya...

Kamis, 07 Oktober 2010

Tanaman Obat (Herbal) untuk Pengobatan

Ada beberapa alasan kenapa masyarakat cenderung kembali ke obat tradisional tanaman obat :

1. Adanya kelemahan obat modern/obat kimia

* Efek samping langsung atau terakumulasi, hal ini terjadi karena obat modern terdiri dari bahan kimia yang murni baik tunggal maupun campuran. Bahan kimia bersifat tidak organis dan murni sehingga bersifat tajam dan reaktif (mudah bereaksi) sedangkan tubuh kita bersifat organis dan kompleks, sehingga bahan kimia bukan merupakan bahan yang benar-benar cocok untuk tubuh. Penggunaan bahan kimia untuk tubuh terpaksa dilakukan dengan berbagai batasan dan dalam tingkat masih dapat diterima atau ditoleransi oleh tubuh.

* Sering kurang efektif untuk penyakit tertentu, hal ini dapat kita lihat banyak penyakit belum ditemukan obatnya, sehingga obat yang digunakan lebih banyak bersifat simptomatis dan digunakan terus menerus sesuai gejalanya. Beberapa penyakit bahkan belum diketahui sebabnya. Pasien sering harus berulang-ulang ke klinik dan tidak mengalami banyak kemajuan atau bahkan memburuk keadaannya.

2. Adanya Kelebihan Tanaman Obat

* Efek samping tidak ada jika penggunaannya secara benar, hal ini mengingat tanaman obat bersifat kompleks dan organis yang cocok untuk tubuh yang bersifat kompleks dan organis, sehingga tanaman obat dapat disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak.
* Efektif untuk penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat kimia, seperti kanker, tumor, darah tinggi, darah rendah, diabetes, hepatitis, stroke, sinusitis, herpes, bau badan, bisul dan lain-lain.
* Harga relatif murah, karena dapat ditanam sendiri, harga akan meningkat jika diperoleh dalam bentuk kering, dan akan meningkat lagi jika diperoleh dalam bentuk hasil olahan. Harga akan menjadi sangat mahal apabila diperoleh dalam bentuk isolat yaitu senyawa tertentu yang diperoleh dari ekstrak tanaman, seperti vincristine, obat kanker yang diisolasi dari ekstrak tapak dara (Catharanthus roseus) dan diimpor.
* Tidak perlu bantuan tenaga medis, Apabila diagnosa sudah jelas, pengobatan umumnya dapat dilakukan oleh anggota keluarga sendiri tanpa harus tergantung pada bantuan tenaga medis atau paramedis. Dokter dibutuhkan untuk diagnosa yang benar dengan bantuan analisa laboratorium klinik (rekomendasi pengobatan herbal juga dapat diberikan oleh dokter).

3. Tanaman obat sebagai obat alternatif

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka tanaman obat sudah diterima sebagai obat alternatif dan bahkan secara resmi dianjurkan untuk digunakan oleh praktisi di dunia kesehatan, bahkan Menteri Kesehatan mengeluarkan himbauan agar dokter menggunakan Obat Asli Indonesia berupa obat tradisional tanaman obat. Perusahaan-perusahaan farmasi yang selama ini merupakan produsen obat kimia sudah memproduksi obat dengan bahan baku tanaman obat dengan resep tradisional. Kesadaran terhadap kenyataan ini maka penggunaan tanaman obat mulai diterima kembali oleh masyarakat sebagai pengobatan alternatif dan cara pemeliharaan kesehatan yang alamiah dan aman.

Pengertian pengobatan alternatif :

* Penderita penyakit tertentu yang serangannya masih dalam tahap awal dapat memilih untuk menggunakan pengobatan dengan tanaman obat guna mencegah berkembangnya penyakit dan menghilangkan gejala yang ada.
* Penderita penyakit yang serius dapat memilih pengobatan menggunakan tanaman obat guna menghindari efek samping obat kimia dan dengan harga yang lebih murah.
* Penderita penyakit yang sudah parah dan harus menghadapi tindakan medis yang drastis seperti pembedahan, amputasi atau penyinaran radioaktif dapat memilih untuk menggunakan pengobatan dengan tanaman obat guna berusaha menghindari tindakan medis drastis tersebut.
* Penderita penyakit yang menurut dokter sudah tidak dapat ditolong lagi masih dapat tetap berusaha untuk menyembuhkan diri sendiri dengan menggunakan tanaman obat.
Selengkapnya...